HENDAK KEMANA SELENIA?
Kau yang mematangkan lazuardi,
dengan syair dan gurindam duka mu
hingga bumi sendu dan langit menitikan air mata,
Bilakah esok masih menunggu?
Melindapkan mu pada sampan
nun lepas merenangi samudra
Sementara pantai mu lantak dikoyak ombak
Juga galangan kapal hilang dipandangan
Oh lihatlah, merah amis darah!
Pada kecipak ombak
tertinggal nganga luka luka
Oh lihatlah, nyeri rajam jua dera!
Telah melumat perahu,
rumah, dan bunga bunga kita
Hendak kemana engkau Selenia
dengan tas punggung tergendong itu?
Dendang lara mu makin hambar saja disiurkan angin
menjelma awan hitam, yang semburat melumat matahari
Sedang unjuk salam perpisahan mu membuat semesta murka
lantaran aku tiada lagi pembela
Merapatlah kemari Selenia,
usah kau tarik jangkar dan mengembangkan layar
Disini aku meratapi cabik bumi ku sendiri
Bersiagalah dihadapan
pada bukit terjal berbatu
pada jalan curam yang ngilu
buatmu karenanya,
ketimbang manis madu
pintu pintu firdaus telah lama menunggu
Komentar