Carnival Of Tales: Dari Film Fantasi Sampai Subcomandante Marcos (Sekedar Pengantar)

"Ketika membaca setiap kisah Carnival Of Tales saya seperti membedah dongeng kehidupan yang sarat akan pesan dengan bahasa yang apik khas kang suguh."

(Aulia Saing; Mantan Jurnalis Kalimantan Post Samarinda)

"Carnival Of Tales memikat kita dengan keluguan bak anak kecil bermain egrang : filosofis namun menyenangkan. Anda bisa mendapat keriangan sekaligus kontemplasi dalam buku ini. Kita diajak menyemai kebahagian lewat lema dan diksi yang pas. Suguh sekali lagi mampu memberi karya brilian!"

(Dhiora Bintang; Kawula Muda Inspiratif Okezone.com & 1st Winner KEM TEMPO 2011)

"Membaca Carnival Of Tales seolah membaca dongeng sebelum tidur. Penuh inspirasi, kaya imajinasi dan amanat yang bisa digali. Menghibur dan benar-benar membuat imajinasi melayang tinggi. Dua jempol deh!"

(Vinna-Black Rabbit-Kurniawati; Penulis novel 'The Two Rings')


Senang sekali akhirnya buku ini bisa terbit. Buku yang diluar espektasi akhirnya selesai juga disusun. Dikatakan begitu karena saya merambah genre baru dalam ranah menulis cerita pendek. Pada buku kumpulan cerpen saya yang pertama (Simpang Jalan) dan antologi kumpulan cerpen, saya menulis kisah kisah bertema sosial, kemanusiaan dan cinta. Namun pada kumpulan cerpen Carnival Of Tales saya menggabungkan tiga tema besar yaitu Fantasi, Hikayat dan Fabel.

Ini memang persoalan perjalanan waktu. Ada hal hal yang memenangruhi saya menulis buku ini. pertama, saya suka sekali nonton film film fantasi. Diantaranya adalah The Lord Of The Rings, Eragon, Dragon War, Star Dust, Clash Of Titans dan banyak lagi. Tapi menurut saya yang terbaik tetap film buatan Guelermo Del Torro yang berjudul Pans Labirint. Sampai tiga kali saya nonton film ini. Menurut saya ini adalah film fantasi yang jalan cerita dan endingnya paling sempurna. Dari film film ini kemudian saya tergoda untuk menulis kisah kisah fantasi.

Adapun dua buku yang ditulis oleh subcomandante marcos, yaitu ‘Kata adalah Senjata’ dan ‘Bayang Tak Berwajah-Atas dan Bawah Cermin dan Keheningan’ memengaruhi saya untuk menulis kumpulan hikayat dan fabel. Dua buku ini sejatinya adalah buku sosial politik. Isinya tentang gugatan gugatan marcos soal neoliberalisme, pembelaan hak orang orang indian maya yang dirampas pemerintah Meksiko dan membahas isu isu internasioanal. Tapi pada kedua buku ini juga disisipkan kisah kisah pendek yang ditulis dengan sangat apik. Pada buku kata adalah senjata, saya jatuh cinta pada ‘Kisah Seuntai Awan Kecil.’ Selain itu ada juga tentang tokoh fiktif seperti Don durito, seekor kumbang kecil pengembara yang suka mendongeng atau paman Antonio dan istrinya yang punya banyak cerita hikmah dari perjalanan hidup mereka. Subcomantante marcos menulis ketiga tokoh ini dengan sangat menawan. Sejak baca kedua buku itu saya telah terkena apa yang disebut orang orang yang lebih dulu tahu soal Zapatista (organisasi perlawanan yang dipimpin Subcomandante Marcos) semacam wabah yang disebut virus Marcosime.

Selebihnya saya belajar pada tulisan tulisan Aesop, Brother Grims dan lain lain. Kembali lagi pada Carnival Of Tales, buku ini kembali menghidupkan kenangan masa kecil saya. Saya masih ingat kalau bapak suka membacakan dongeng buat saya. Selain itu bapak juga suka menggambar. Menurut saya gambar bambar bapak sangat bagus. Jauh setelah kenangan masa kecil itu saya jadi berpikir, seandainnya nanti saya punya anak, saya akan melakukan hal saya seperti yang bapak pernah lakukan pada saya. Tapi pikir saya lagi, akan lebih menarik kalau saya membacakan dongeng untuk anak anak saya dengan dongeng karangan saya sendiri. Saya pikir dengan begitu ada kepuasan tersendiri.

Jadi kalau ditanya soal motivasi, itu lah motivasi awal saya kenapa menulis buku ini, kawan. Saya cuma ingin mendongeng. Terus, seiring dengan perjalanan waktu, karena cerita yang ditulis dari hari ke hari terus bertambah, saya jadi dapat gagasan lain. Saya berniat mengirimkannya ke penerbit. Di saat yang sama Penerbit Halaman Moeka mengadakan lomba menulis buku. Saya kirimkan naskah yang sederhana ini dan tanpa saya duga saya menjadi salah satu pemenang. Kalau soal menang-kalah, itu sih soal bonus aja menurut saya. Semacam berkah yang tidak pernah terduga duga. Karena ada hal lebih penting dari itu. yang pertama saya bisa soatu ketika bisa mendongengkan kisah kisah dalam buku ini untuk anak anak saya. Sedang yang kedua, dengan terbitnya buku ini orang orang tua lain juga bisa bercerita untuk anak anak mereka. Adapun remaja dan orang tua dapat pula membacanya karena Carnival Of Tales memiliki nilai universal yang dapat diterima oleh siapapun.

Selebihnya, kalau menulis, saya berusaha sebisa mungkin menyelipan nilai nilai positif (meski itu amat sederhana kadarnya). Karena itu saya mencoba menambahkan kata kata mutiara di akhir setiap kisah pada buku ini. Tujuannya agar kawan yang membaca buku ini dapat mengambil kesimpulan dari kisah yang telah dibaca dan dapat mengambil pesan yang ada didalamnya.

Sekali lagi, saya ucapkan rasa syukur saya atas buku ini. Terima aksih banyak buat Aulia Saing, Dhiora Bintang dan Vinna Kurniawati yang sudah berkenan memberikan edorsment untuk buku saya. Terima kasih juga untuk penerbit Halaman Moeka yang telah menerbitkan buku ini. Saya ucapkan selamat membaca buat kawan semua. Peluk terhangat dan jabat tangan paling erat buat kawan semua

Suguh.

Judul : Carival Of Tales

Genre: Kumpulan cerita pendek hikayat, fantasi dan Fabel

Penerbit: Halaman Moeka

Layout: Catur s

Desain Cover: Lystia A

ISBN: 978-602-912608-2

Harga : Rp 55.000

Pesan: halamanmoeka@gmail.com



Komentar

Postingan Populer