RENUNGAN KEMERDEKAAN (pemuda dari perang kemerdekaan menuju perang peradaban)


1. Masa Penjajahan dan Gerakan Kemerdekaan

Pada masa perang kemerdekaan, Bung Tomo pernah menjumpai pemuda berpakaian compang camping dan penuh bisul dikakinya mendaftar jadi pasukan berani mati. Bung tomo bertanya, “apa saudara menyadari bahwa tugas saudara adalah untuk mati ?” , ia menjawab “sadar pak” lalu menyampaikan alasannya bergabung karena ingin Indonesia lekas merdeka walau ia sendiri yang harus jadi tumbal atas kemerdekaan itu. “kalau Indonesia sudah merdeka kita akan makmur, makan tidak akan kekurangan, sandang akan cukup dan anak anak sekolah
tidak akan ada yang berhenti ditengah jalan”,
jawabnya

Cita cita pemuda diatas, juga menjadi cita cita seluruh bangsa Indonesia yang sedang dijajah. Suatu bangsa yang sejak 30 Mei 1619 “di-inlanderkan” (dicacing tanahkan) oleh Belanda. Pada satu sisi dikuras habis habisan kekayaan alamnya, namun pada sisi lain diperlakukan tidak berperikemanusiaan rakyatnya. Para gubernur jendral macam Jean Peterzoon Coen, Andrian Valkeneir atau Herman Willem Deandels adalah tirani yang memonopoli usaha dagang demi meraup untung besar kemudian menghina rakyat pribumi, kuli kuli perkebunan mereka sendiri sebagai "inboorling," dan "inheems," yang berarti “belum beradab”. Bagi para penjajah Indonesia saat itu ibarat gabus emas yang terapung ditengah lautan, mereka tinggal mencomoti emas itu seenak perut karena punya kuasa. Pebudakan atas 36.942 orang di Batavia dan sekitarnya pada 1789, pembantaian atas 24.000 etnis thionghoa pada 1740 dan pembumi hangusan serta pemenggalan kepala pemimpin pemimpin Banda “ekstimis” pada 1621 merupakan contoh kecil pelaksanaan kekuasaan ala negri kincir angin itu. Lebih kurang 350 tahun Belanda bercokol disini. Baru pada 9 Maret 1942 mereka angkat kaki ketika tentara jepang pertama kali datang ke Indonesia

Harapan besar pada saudara tua yang semula diharapkan dapat membantu Indonesia menjadi negara merdeka, sirna. Karena jepang ternyata bertindak lebih tiran dibanding Belanda. Pemuda pemuda dilatih kemiliteran kemudian dikirim ke perang asia timur raya dan tak pulang pulang lagi. Gadis gadis diambil paksa dari rumah mereka. Disekap dan diperkosa bergiliran sebagai Jugun Ianfu. Kerja rodi memakan korban ribuan jiwa sementara busung lapar merebak dimana mana. Bala tentara Jepang baru meninggalkan indonesia tahun 1945 setelah bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki. Pada saat itu atas kejelian para pemuda pejuang dan tokoh tokoh pergerakan, melihat kondisi yang sangat memungkinkan untuk memerdekakan diri, bangsa Indonesia memproklamasikan kedaulatannya pada tanggal 17 agustus tahun yang sama. pasca proklamasi tidak serta merta disusul dengan perbaikan keadaan karena tentara Belanda yang dibonceng sekutu datang kembali pada tahun tahun berikutnya. Tapi atas jasa para pejuang pulalah mereka dapat diusir dari Indonesia

Memang Terlalu singkat untuk mengurai 350 tahun ditambah tiga tahun setengah penjajahan bangsa asing dinegri ini. Tapi setidaknya dapat memberi gambaran atas jejak penjajahan itu pada generasi muda saat ini. Tentu pada masa itu juga terjadi pergolakan politik dan militer serta tumbuhnya organisasi organisasi yang bersifat nasionalistik. Saya tidak bermaksud untuk mengebiri sejarah dengan tidak memuat detail bagaimana pergolakan itu tumbuh, tapi izinkan saya menyimpulkan dua hal penting yang sangat menarik untuk diamati yaitu,
  1. Sepanjang masa penjajahan, bermunculan Gerakan kemerdekaan, baik bersifat politik dan militer (secara kedaerahan atau nasional) dimana pada tiap fasenya digulirkan oleh para pemuda. Mereka yang belia, dimana berkobar kobar sifat radikal dan pemberontakannya hingga membuat suatu ornanisasi menjadi lebih mobile untuk mencapai tujuan dan cita cita. Apakah pemuda itu bernama Imam bonjol, Robert Wolter Mongon sidi, Soekarno, Soepriadinata, Soedirman dan Soetomo semua adalah para pemuda. Pemudalah yang menghadang penjajah di Surabaya, Ambarawa, yogyakarta, Bandung dan seluruh Indonesia. Pemuda pulalah yang berembuk merumuskan cita cita kemerdekaan dimeja meja diskusi seperti dilakukan oleh Budi Oetomo dan Pemoeda Indonesia
  2. para pejuang khususnya pemuda berkorban harta dan nyawa tanpa minta imbalan. Semua berangkat dari perasaan senasib sepenanggungan sebagai bangsa terjajah. Siapapun yang bergabung dalam pergerakan, akan melupakan hak hak mereka karena ada satu tujuan paling utama yang menjadi cita cita bersama yaitu, Indonesia merdeka.Pasca perang kemerdekaan dan keadaan mulai membaik, bukan berarti perjuangan para pemuda selesai. Terdapat banyak tugas menunggu dimasa depan, dan pada kenyataannya tugas tugas itu serta tantangan yang dihadapi pemuda pelanjut kemerdekaan ternyata jauh lebih berat dibanding para pendahulu mereka.

1.2. Pemuda Dalam Perang Peradaban
Pemuda pemuda Indonesia hari ini boleh saja bangga mengingat pendahulu pendahulu mereka adalah para patriot, pejuang dan martir yang rela mati demi negaranya. Namun pada saat yang sama, mereka juga harus mawas diri karena Sahabat Nabi pernah berkata, “bukan pemuda yang berkata ini bapak ku, tapi pemuda adalah ia yang berkata inilah aku”. Berbangga bangga atas jasa orang tua tanpa pernah bisa melakukan sesuatu oleh diri sendiri sama saja seperti menepuk angin, tak ada artinya.

Selain itu disadari atau tidak pemuda Indonesia telah memasuki kancah peperangan baru yang dampaknya lebih dahyat dibanding perang kemerdekaan dulu. Suatu perang yang tidak membuat setetes darahpun tertumpah tapi bisa menyebabkan satu generasi menjadi pecundang dan olok olokan bangsa lain. Inilah perang gaya baru yang disebut dengan perang peradaban. Perang yang bertujuan untuk memeperluas pengaruh, ideologi dan pemahaman suatu kaum atau bangsa atas bangsa bangsa lain sehingga bangsa itu bisa dominan dan mengambil keuntungan atas dominasinya. Senjata utamanya adalah media, koran, televisi internet dan lain lain.

Ibnu Khaldun berkata, “orang kalah akan ikut cara hidup orang menang” dalam pengertian lain ideologi yang kalah akan dijajah ideologi pemenang . Bila suatu generasi telah kalah maka gaya hidupnya dengan mudah diperalat dan stir oleh sang pemenang itu. Fisiknya bisa saja bebas berkeliaran tapi jiwanya terjajah. Kalau kita mau jujur, kapitalismelah ideologi pemenang sekarang. Anak anak muda Indonesia keranjingan mengikuti gaya hidup kapitalis yang berkiblat materi dan kebebasan. Dengan semangat sex, song, sport dan smoke mereka menghisap candu westoksinasi (racun barat) tanpa menyaringnya lebih dahulu. “bapak ibu dosen” di saluran saluran musik televisi interlasional menyebarkan gaya hidup hedon semisal tato, cat rambut, mode dan sebagainya. Seperti halnya hidangan siap saji (junk food ) yang meracuni tubuh konsumennya, para pemuda juga mulai teracuni suatu pemahaman kalau bergaul ala anak muda adalah bergaul ala Amerika. Ekky al Malakky mendefinisikannya sebagai pergaulan yang hanya menginginkan kesenangan belaka, tanpa beban aturan, tanpa tanggung jawab dan tanpa tujuan hidup hingga pada titik terendah mereka kehilangan sense of crysis ditengah kondisi bangsa yang carut marut karena keterpurukan ekomomi.

Dilain pihak perang peradaban juga membuat nilai nilai patriotisme dikalangan pemuda makin luntur. Hal itu tercermin dari Perayaan tujuh belas agustus yang tidak lagi dimaknai sebagai momen untuk menghormati jasa jasa para pejuang namun hanya sekedar seremoni biasa. Yang muncul kemudian adalah hura hura. Perayaan tujuh belasan sama dengan konser dangdut erotis, pagelaran music heavy metal dan acara buang buang duit lainnya, dimana acara acara tersebut sama sekali tidak memiliki korelasi dengan semangat kemerdekaan. Penghormatan berdera sambil lalu, pemuda tak merasa cinta pada lagu kebangsaan karena lingkungan mengajarkannya demikian dan kalau ada upacara, siswa siswa tampak bosan karena guru guru mereka tidak memberi tahu alasan mengapa mereka harus upacara.

Inilah kondisi nyata pemuda indonesia saat ini. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Wajar bila mantan mantan pejuang terdahulu mengelus dada pada gererasi pelanjut mereka. Siapapun penjuang itu, apabila buah perjuangannya hanya digunakan untuk fun dan hura hura pasti akan merasa sangat dikecewakan.

1.3. Pasukan Berani Mati
Ketika sebagian besar pemuda kalah dalam perang peradaban, terbawa arus dan kehilangan jati dirinya, dibutuhkan pemuda pemuda yang rela berkorban membangun suatu tatanan mental guna mendukung negri ini menjadi negri berkepribadian, berkarakter dan tangguh. Kemadirian suatu bangsa tidak akan tumbuh hari hasil meniru kebudayaan bangsa lain tapi muncul dari dirinya sendiri bukan berarti pemuda harus menutup diri pada kemajuan teknologi dan informasi. Semua itu sangat penting untuk dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan nyata dengan catatan sebelumnya dilakukan penyaringan, mana teknologi dan informasi yang cocok untuk kepribadian bangsa dan yang tidak. Dengan besikap demikian semoga dapat diminamilisir semua dampak negatifnya.

Uraian singkat pada bagian awal tentang pemuda yang mendaftar pasukan berani mati, tampaknya menjadi relevan kembali saat ini namun dengan versi berbeda.Kalau dulu para pejuang berani mati dengan mengebom tank tank dan truk serdadu musuh, kini pemuda hendaknya berani mati untuk melawan budaya serba boleh, bebas dan kapitalistik. Bisa jadi pemuda pemuda yang terlanjur ikut arus akan mencibir mereka seperti kampungan, udik, kuno dan tidak gaul, tapi apalah artinya dicibir bagi seorang pejuang karena pada hakekatnya semua mereka lakukan agar kelak diri mereka dan anak keturunannya tidak menderita dengan “di-inladerkan” oleh bangs asing kembali seperti ratusan tahun lalu. Amin…

MERDEKA !!!

Daftar pustaka
Buku
1. Al- Malaky,Ekky.2003.Remaja Doyan Filsafat ?, Why Not.Bandung.Penerbit DAR, Mizan
2. Sutomo, Bung Tomo Mengugat, Pemikiran, Surat dan Artikel Politik (1955-1980), Jakarta Selatan, Trasnmedia Pustaka
3. Koespardono, Gantyo, KICK ANDY, Kumpulan Kisah Inspiratif, Bandung. Mizan Media Utama

Web site
1. http://indonesianic.wordpress.com/2008/05/17/70-persen-mahasiswa-penikmat-dugem/
2.http://sejarahkecil.wordpress.com/2007/05/18/kekuasaan-hw-daendels-di-jawa-1808-1811/
3.http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Penguasa_Hindia-Belanda
4.http://djulianto-sinarharapan.blogspot.com/2008/10/korupsi-membudaya-sejak-zaman-voc.html
5.http://serbasejarah.wordpress.com/2009/03/09/jayakarta-jajahan-voc-pertama/
6.http://varfin.wordpress.com/2008/06/24/seks-bebas-menurut-mahasiswa/
7.http://fairylup.multiply.com/journal/item/57/Inlander_zijn_nog_inlander
8.http://m.politikana.com/baca/2009/05/11/efek-paranoid-inlander
9.http://www.mail-archive.com/kuli-tinta@indoglobal.com/msg00934.html
10.http://www.google.co.id/search?hl=id&q=CONTOH+JULUKAN+BURUK+PENJAJAH+BELANDA+PADA+PRIBUMI&btnG=Telusuri&meta=
Artikel
1.Menggali identitas mahasiswa yang hilang (tulisan saya sendiri)
suber foto :http://taufik79.files.wordpress.com/2008/08/merdeka-atau-mati_resize1.jpg

Komentar

NURA mengatakan…
salam sobat.
info bersemangat kemerdekaan nich,
memang ya kalu dulu para pejuang berperang untuk kemerdekaan,,tapi sekarang para penerus pejuang berperang menuju peradaban.
semoga berhasil.
sekali merdeka tetap merdeka.
KenalanYuk.com mengatakan…
Senjata adalah??
_______________________________________________________
WWW.KENALANYUK.COM <== facebook buatan INDONESIAA ASLIIII!!! AYOOO GABUNG!!!!
Penabahari mengatakan…
Selamat menyambut hari kemerdekaan buat sdr Sanur dan teman-teman rakyat Indonesia. Merdeka.
Miawruu mengatakan…
Wah bro... berbakat bikin skripsi nih kayaknya hehehehe

Sekarang kita mgkn udah merdeka secara fisik, tapi sebenarnya kita udah kmbali dijajah secara ekonomi dan politik.
1. banyak pulau2 kita yg di sewakan untuk pemerintah asing sbg pembayaran hutang pembangunan (yg mana banyak di pake buat memenuhi pundi2 kekayaan koruptor). Bodohnya pemerintah, mereka membiarkan kekayaan pulau kita (yg awalnya mereka ga tau) memiliki potensi kekayaan alam. Setelah habis dikeruk, baru sadar deh, kekayaan alam kita udah di curi. But still they don't do anything to protect our assets.
2. Tiga pulau kita sudah direbut oleh Malaysia dengan mengklaimnya sbg milik mereka. Dan sialnya, pemerintah kita kalah dalam berdiplomasi di pengadilan Internasional sehingga secara politik, pulau itu dimiliki oleh Malaysia. Mau adu secara militer??? Perlengkapan militer kita sangat tidak memadai untuk bertempur scr militer (kendaraan peang kita pada banyak yg rongsokan. sedangkan dana yg seharusnya buat militer malah banyak masuk ke kantong pejabat)
3. 'Penjajahan' yang dilakukan oleh pemerintah kita sendiri. Mereka gila berebut posisi kekuasaan bukan untuk menjadi pemimpin buat memimpin rakyat Indonesia tapi untuk menumpukkan kekayaan keluarga mereka sendiri (bahkan dg korupsi). Tinggal rakyat aja yg bengong dan "terpaksa" membayar dan MENANGGUNG hutang negara yg seharusnya untuk pembangunan negara dan kehidupan rakyat tapi lebih banyak lari kekantong pejabat dan kronco2nya. Kita seperti sapi yg di cucuk hidungnya membayar hutang yg di buat oleh pemerintah yg digunakan untuk memperkaya diri mereka sendiri. Bahkan untuk bayi Indonesia yg belum lahir aja udah kena tanggungan hutang negara sebesar 10 juta.

Aduh sorry kepanjangan... jadi ikut2an berapi2 neh hehehehe Dirgahayu Indonesiaku, semoga kita bisa mendapat pemimpin yang lebih amanah dan cakap dalam menuntun rakyat ke masa depan yg lebih baik.
mel mengatakan…
kemerdekaan adalah bebas dr penjajahan asing dalam berbagai bentuk,,tdk hanya penyerangan scr fisik,,
siska mengatakan…
Keren euy tulisannya...jadi inget pelajaran PSPB (Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa)jaman sekolah dulu...Semoga tetap semangat berperang melawan penjajahan terselubung...berperang melawan ketidak adilan,kemiskinan,kebodohan&segala sesuatu yg merusak moral kehidupan bangsa Indonesia...MERDEKA!
Berry Devanda mengatakan…
merdeka...
salam kenal...
sanur mengatakan…
teman2 maaf saya baru rspon tanggapan temen2 sekarang karena saya ga selolu bisa online tiap hari

Q bunda nura...jangan lupa kacang pada kulit....saya setuju....perayaan kemerdekaan bukan cuma cungan buang duit anggaran tapi juga harus dimaknai lebih dalam dan khidmat

@ kenalanyu.com.....terimakasih dah komentar....saya pasti kunjungan

@bandit pangaratto..merdeka....tetap semangat...

@ayahanda pena bahari...terimakasih atas ucapat selamatnya. semoga Indonesia dan Malaysia bisa menjadi sahabat lebih akrab, lebih dekat, lebih mesran...dan sesekali mari kita hantam negara negara imperialis itu

@Miawru...terimaksih atas komentar panjangnya..makanya ga heran papuan mau merdeka.....95 persen emasnya untuk amerika 5 persen sisanya untuk jakarta..dan orang papua hanya pake koteka......sistem pemerintahan neoliberal hanya condong pada pasar dan untung materi saja......anak naka muda haru berbuat....setidaknya lewat kata kata....untuk menggugah dan menyadarkan

@gugus...merdeka kemnali teman..terima kasih dan komen

@mel..setuju mel....hari ini kita masih dijajah...oleh pertama oleh sistem yang kapital kedua oleh kebodohan sebagian dari kita yang masih senang jadi pengekor dengan ikut ikutan sistem kapital itu

@bunda siska betul bunda bahan dari tulisan ini adalah pelajran pspb anak sd....bedanya saya bukan hanya ingin menyampaikan tanggal tanggal tapi juga ingin mengagitasi..mengasut teman2 agar lebih bersemangat....

@berry devano....terimasih sudah komen....salam kenal kembali ^_^
sanur mengatakan…
teman2 maaf saya baru rspon tanggapan temen2 sekarang karena saya ga selolu bisa online tiap hari

Q bunda nura...jangan lupa kacang pada kulit....saya setuju....perayaan kemerdekaan bukan cuma cungan buang duit anggaran tapi juga harus dimaknai lebih dalam dan khidmat

@ kenalanyu.com.....terimakasih dah komentar....saya pasti kunjungan

@bandit pangaratto..merdeka....tetap semangat...

@ayahanda pena bahari...terimakasih atas ucapat selamatnya. semoga Indonesia dan Malaysia bisa menjadi sahabat lebih akrab, lebih dekat, lebih mesran...dan sesekali mari kita hantam negara negara imperialis itu

@Miawru...terimaksih atas komentar panjangnya..makanya ga heran papuan mau merdeka.....95 persen emasnya untuk amerika 5 persen sisanya untuk jakarta..dan orang papua hanya pake koteka......sistem pemerintahan neoliberal hanya condong pada pasar dan untung materi saja......anak naka muda haru berbuat....setidaknya lewat kata kata....untuk menggugah dan menyadarkan

@gugus...merdeka kemnali teman..terima kasih dan komen

@mel..setuju mel....hari ini kita masih dijajah...oleh pertama oleh sistem yang kapital kedua oleh kebodohan sebagian dari kita yang masih senang jadi pengekor dengan ikut ikutan sistem kapital itu

@bunda siska betul bunda bahan dari tulisan ini adalah pelajran pspb anak sd....bedanya saya bukan hanya ingin menyampaikan tanggal tanggal tapi juga ingin mengagitasi..mengasut teman2 agar lebih bersemangat....

@berry devano....terimasih sudah komen....salam kenal kembali ^_^
sanur mengatakan…
teman2 maaf saya baru rspon tanggapan temen2 sekarang karena saya ga selolu bisa online tiap hari

Q bunda nura...jangan lupa kacang pada kulit....saya setuju....perayaan kemerdekaan bukan cuma cungan buang duit anggaran tapi juga harus dimaknai lebih dalam dan khidmat

@ kenalanyu.com.....terimakasih dah komentar....saya pasti kunjungan

@bandit pangaratto..merdeka....tetap semangat...

@ayahanda pena bahari...terimakasih atas ucapat selamatnya. semoga Indonesia dan Malaysia bisa menjadi sahabat lebih akrab, lebih dekat, lebih mesran...dan sesekali mari kita hantam negara negara imperialis itu

@Miawru...terimaksih atas komentar panjangnya..makanya ga heran papuan mau merdeka.....95 persen emasnya untuk amerika 5 persen sisanya untuk jakarta..dan orang papua hanya pake koteka......sistem pemerintahan neoliberal hanya condong pada pasar dan untung materi saja......anak naka muda haru berbuat....setidaknya lewat kata kata....untuk menggugah dan menyadarkan

@gugus...merdeka kemnali teman..terima kasih dan komen

@mel..setuju mel....hari ini kita masih dijajah...oleh pertama oleh sistem yang kapital kedua oleh kebodohan sebagian dari kita yang masih senang jadi pengekor dengan ikut ikutan sistem kapital itu

@bunda siska betul bunda bahan dari tulisan ini adalah pelajran pspb anak sd....bedanya saya bukan hanya ingin menyampaikan tanggal tanggal tapi juga ingin mengagitasi..mengasut teman2 agar lebih bersemangat....

@berry devano....terimasih sudah komen....salam kenal kembali ^_^
ina mengatakan…
sekali merdeka tetap merdeka...

benerkah sudah merdeka??? klo merdeka knp masih ada yg kelaparan di pinggir jembatan sana???

Postingan Populer