UTOPIA
Dan akupun meleleh dilenakan un amore per sempre
senandung yang gemanya terdengar hingga perut kanal kanal di Venice
membuat gereja san moise dan istana Ducal lumer
mencairkannya dalam sehela tarikan napas yang panjang
Aku ingin menelan kota ini, kalau bisa
bersamamu
didalamnya yang serupa elf,
wahai peri
jelita penunggu hutan cedar dalam dadaku
Engkaukah penyenandung kawih surgawi
itu?
Engkaukah ‘Ophelia’ yang diam diam menyelinap
dari buku dongeng itu?
Jiwa ku yang dahaga telah menemukan madunya
jika bisa,
kan kumasukan dalam kantung kecambah
lalu ku
bawa engkau pulang kerumah
biar saban hari dapat kureguk manis lagu
laung merdu senandung senandung itu
Dan
sahara asaku pun makin menyengat baranya
Dan
debur ombak batinku pun tak kunjung reda gelombangnya
Seandainya bisa
Dalam segala keniscayaan
Kau tak sekadar menjadi air laut
pada
kecipak ombak segara batinku
Makin kureguk engakau
Makin dahaga aku dibuatmu
Komentar