LIHAT ! SAYA JUGA BISA
apa yang akan sahabat lakukan jika sejak lahir ditakdirkan bisu, buta dan tuli ? atau suatu ketika terjadi kecelakaan hingga sebelah tangan atau kaki harus diamputasi ? apakah sahabat menjadi putus asa karenanya dan menganggap dunia sudah berakhir ? Sahabat perlahan berubah menjadi pribadi yang tertutup karena minder dengan kondisi fisik yang tidak sempurna ? bahkan lebih jauh, terlintas juga pikiran untuk melakukan bunuh diri karena tetangga, teman satu kelas, rekan kerja, lingkungan terus mengolok olok sebagai orang cacat ? kalau memang kenyataannya demikian, dimana hati sudah terlanjur sakit oleh olok olokan orang dan kesempatan berkarya kelihatanya sudah tertutup sama sekali, maka lakukanlah bunuh diri itu. Akhiri hidup dengan meloncat dari puncak gedung atau melindaskan tubuh direl kereta api. Niscaya saat itu tidak akan terdengar lagi komentar komentar negatif tentang fisik sahabat. Tak ada lagi yang dapat mereka lakuan selain mengerumuni jasad berlumuran darah lalu berkata, “oh betapa malang ia, karena kecewa atas kecacatannya akhirnya ia bunuh diri”. Setelah itu mereka pulang dan tidak mendapat kesan apapun atas peristiwa itu. Sahabat akan dilupakan, kalaupun sesekali ingat, mereka hanya ingat soal kematian tragis seorang yang kalah melawan keputus’asaan, nasib dan rasa malu dalam hidupnya.
Namun, bila sahabat tertantang untuk melakukan petualangan dan ingin membuktikan bahwa orang orang uncapablepun mampu melakukan sesuatu, buang jauh jauh pikiran konyol itu. Karena jangan kira urusan selesai setelah bunuh diri. Sama sekali tidak, Masalah justru makin ruwet. Prabu Purbakesa berkata, “ketika seekor anjing mati ia akan membusuk dan belatungan, namun ketika manusia mati ia bukan hanya membusuk dan belatungan tapi juga akan menghadapi perhitungan”. Pertanyaannya, perhitungan macam apa yang akan diberikan pada sang pencipta oleh seorang pelaku bunuh diri ?
Apabila fisik sahabat sekarang tidak sempurna baik karena bawaan lahir atau karena kecelakaan, tidak ada pembenaran yang membuat sahabat menjadi frustasi. Karena itulah kenyataan yang terjadi sekarang. Semarah apapun kita menyesali kondisi fisik yang tidak sempurna, tidak akan berubah kondisi fisik itu hanya dengan kemarahan. “Orang yang memulai segala sesuatu dengan kemarahan didunia, ia akan mengakhirinya sendiri dengan rasa malu diakhirat”, kata seorang bijak.
Kalau sahabat masih memiliki semangat untuk berkarya, mari sama sama kita redam emosi, dan segera menyadari bahwa tuhan sedang berbicara dengan bahasanya sendiri pada sahabat. Tuhan menciptakan manusia dengan segala kesempurnaan baik fisik dan mentalnya. Ia menciptakan satu persatu mahluknya dengan segenap kasih sayang. Kalaupun seseorang terlahir tidak seperti manusia normal umumnya atau suatu ketika mengalami kecelakaan hingga salah satu bagian dari tubuhnya harus diamputasi, itupun bukan sebuah kedzaliman, tapi anugrah karena tuhan telah menunjuk sahabat sebagai pribadi yang terpilih untuk memberi ilham, semangat dan pencerahan pada orang orang normal. Sekarang ini, berapa banyak orang yang secara fisik sempurna tapi berantakan mentalnya ? berapa banyak orang yang terlihar gagah dan cantik dari luar namun selalu merasa cemas, takut gagal, tidak berani mencoba, minder dan tak pernah membuat karya ? sahabat adalah anugrah bagi orang orang seperti itu.
karenanya, mari kita bersyukur atas anugrah ini. Adapun gunjingan, cemoohan hinaan, makian dan komentar buruk orang tak lebih cambuk untuk membuktikan pada mereka kalau orang orang uncapablepun bisa berkarya. Tidak lebih. Kata kata mereka tidak melukai hati sama sekali, karena sabat paham benar akan sebuah prinsip, “tidak mungkin seorang bijak membuang waktunya hanya untuk mendengar gongongan anjing didepan rumahnya”. waktu kita sangat berharga dan mubazir bila dipakai hanya untuk mendengar gunjingan orang. Kita tidak akan menjadi besar dengan apa yang orang lain katakan pada kita, kita hanya bisa besar dengan karya karya kita.
Namun apabila gunjingan telah masuk kehati, dan kita benar benar tersinggung karenanya, jangan berlarut larut dalam keadaan seperti itu. Lihatlah sekeliling, dunia sangat luas sekaligus penuh hikmah. Kalau dunia diibaratkan sebagai perpustakaan, maka buku bukunya adalah perjalanan hidup orang orang berhasil mengalahkan dirinya sendiri kemudian meroket dengan karya karyanya. Merekalah para seniman, ilmuwan, penyair, petualang, penakluk dan banyak lagi profesi. Mereka yang jatuh bangun hingga berdarah darah, hampir putus asa namun bangkit kembali untuk membuktikan kalau merekapun bisa berbuat sesuatu. Masukilah perpustakaan dunia lalu belajarlah dari mereka yang berhasil membuat karya. Dalam cakupan lebih khusus, berlajarlah dari mereka yang tidak sempurna fisiknya tapi sangat mengagumkan perjalanan hidupnya. Misalnya kita bisa meneladani, Miyuki inoue, gadis jepang yang lahir prematur dan buta. Meskipun demikian Inoue terus berjuang, sehingga atas kerja kerasnya ia menjadi juara lomba pidato seJepang. Buku auto biografinya “Aku Bisa Naik Sepeda”, “Usiaku17 Tahun Dan Sehat”, “Aku terlahir 500 Gram Dan Buta” telah menginspirasi banyak orang didunia. Lain lagi Hee Ah Lee, pianis Korea selatan yang dapat membuat hadirin terpesona saat ia pentas. Hee Ah tampil hanya dengan empat jari tangan dan kaki sebatas lutut, karena sejak lahir ia menderita Elecradactyly dimana bentuk tangan atau kaki menyerupai capit kepiting, lobster atau udang galah. Meskipun demikian penampilannya tidak hanya menghibur tapi juga memberi kesan mendalam bagi para hadirin kalau didalam segala keterbatasan tersimpan potensi luar biasa jika seseorang mau menggalinya. Di Amerika, orang orang terinspirasi oleh Bob Willen seorang veteran perang Vietnam yang kehilangan kedua kakinya karena terkena ranjau saat bertugas dimedan konflik. Pada Lomba marathon internasional 1986 di New York ia bersama ribuan peserta lain berlomba untuk menjadi yang pertama mencapai garis finish. Bedanya jika para peserta normal berlari menggunakan kaki dan sebagian menyerah ditengah jalan, Willen berlari menggunakan tangan hingga tangan tersebut berdarah darah. Meskipun ia mencapai finish dalam lima hari dan tidak jadi juara pertama, tapi orang orang memujanya sebagai sosok yang pantang menyerah. Di australia, Nick Vujicic bahkan lahir tanpa tangan dan tanpa kaki. Tapi karena sikap positifnya justru ia memberi semangat pada orang orang normal didunia sebagai motivator. Mengenai keadaan fisiknya Nick berkata, ''Saya memberitahu orang untuk tetap bangkit ketika terjatuh dan selalu mencintai diri mereka. Jika saya bisa membesarkan hati satu orang saja, maka tugas saya dalam kehidupan ini telah tercapai''.
Perpustakaan dunia begitu luas untuk diurai dengan ilmu tak terhingga didalamnya. Hanya orang orang yang mau belajar dengan segala kerendahan hati yang dapat mengambil hikmahnya. Dengan mempelajari dan menyimak kisah para Uncapable sukses didunia, kita bisa mendapat pencerahan dalam hidup, dan karenanya Semangat akan kembali pada titik maksimal.
Sekarang tidak ada alasan untuk malu, minder atau terlintas niat untuk bunuh diri. Sungguh malang dunia jika manusia yang hidup didalamnya selalu berada dalam duka. Tugas sahabat para uncapable, adalah mencerahkan dunia itu dengan karya karya nyata dibidang yang sahabat tekuni sekarang. Dalam segala keterbatasan, sahabat dengan bangga bisa berkata, “saya juga bisa !!”
Komentar
dibalik ketidaksempurnaan, Tuhan juga memberi kelebihan!!!
yg wajib kita lakukan adl bersyukur, seandainya kita bisa memilih, tentu kita tak ingin terlahir cacat,...
tapi toh semua di tangan Tuhan, Tuhan pasti punya rencana di balik kecacatan itu!!!
salam kenal ya
Manusia adalah sebaik-baik ciptaan Tuhan. Maha suci Allah.
Sempat berpikir, kenapa sampai mereka gak betah hidup dengan orang "normal"? banyak alasan dituturkan, hanya saja rasa-rasanya klo ditilik ulang...seberapa sering kita peduli dengan mereka yang kekurangan???
bagi saya cacat dan sebagainya adalah sebuah karya maha agung...
memang ya,,ALLAH SWT telah menciptakan manusia,dengan kelebihan dan kekurangannya,,,namun semua itu lebih sempurna daripada mahkluk ciptaan ALLAH SWT yang lainnya.
walaupun diberikan kekurangan tetapi tetap bisa melakukan seperti yang diberikan kelebihan oleh ALLAH SWT.