Membangun Emosi Antara Film Dokumenter dan Penonton Melalui Unsur Proximity
Saat sedang mencari materi membuat film dokumenter, saya menemukan tayangan web binar yang diselenggarakan oleh komnas HAM tiga tahun lalu di youtube. Web Binar itu berjudul Diskusi Film Dokumenter: Belajar dari WatchDoc.
Film dokumenter adalah film yang menceritakan kenyataan. Kisah yang disampaikan berdasarkan kisah nyata, tanpa sentuhan fiksi. Kendati begitu film dokumenter tak dapat meninggalkan unsur artistiknya. Sebagaimana dikatakan oleh bapak film dokumenter John Grierson kalau dokumenter yang baik adalah dokumenter yang dapat menjadikan kehidupan sehari-hari menjadi puisi dan peristiwa-peristiwa biasa menjadi dramatis.
Adapun Watch Doc adalah sebuah production House yang mengambil spesialisasi film documenter. Mengutip dari profil yang terdapat di Channel Youtubenya disebutkan bila Watchdoc berdiri sejak 2009. Telah memproduksi 165 episode dokumenter, 715 feature televisi, dan sedikitnya 45 karya video komersial & non komersial yang memperoleh berbagai penghargaan.
Dhandy D Laksono (kiri) s Andhy Panca Kurniawan (kanan), founder WatchDoc |
Pembicara utama dalam web binar itu adalah Mas Andhy Panca Kurniawan salah seorang founder WatchDoc (bersama Dhandy D Laksono). Mas Panca menceritakan jatuh bangunnya rumah produksi itu dalam merintis binis di bidang documenter. Dimulai dari ruang kecil di garasi dan kosan kemudian tumbuh hingga saat ini dengan memiliki alat-alat yang proper dan kru berpengalaman. Sempat pula memproduksi tayangan domumenter di salah satu Tv Nasional sampai akhirnya hingga kini bergerak di ranah digital seperti youtube.
Menarik apabila menyimak pertanyaan dari para peserta pada sesi Tanya jawab, karena pertanyaan-pertanyaan itu amat relevan bagi siapapun yang sedang belajar membuat film documenter seperti saya. Misalnya bagaimana bila akan membuat film dokumenter dengan mengangkat satu isu tapi isu itu telah diangkat pula oleh orang lain? Mas panca menjawab, isunya bisa saja sama tapi angelnya yang musti dibikin beda. Angel artinya sudut pandang melihat masalah dari sudut yang berbeda.
Mas Panca memberi tips, Pertama tonton dulu dokumenter yang telah dibuat dengan isu yang sama tersebut. Kedua Watchdoc dalam pembuatan film doumenternya senantiasa mengambil sudut pandang dari human example. Misal masalah perluasan sawit di suatu desa. Alih-alih mengambil sesuatu yang besar, lebih baik mengampil sudut pandang dari orang-orang kecil, bagaimana rasanya jadi ibu ibu yang sekuat tenaga berhadapan dengan beko yang ada di depan rumahnya? Atau bagaimana kita dapat menempatkan diri pada Posisi ibu ibu yang tidak tidur karena takut rumahnya dimasuki beko dan dapat merusak rumah tersebut?
Contoh lain dalam karya Dokumenter Jakarta Unfair mengenai penggusuran di Jakarta, watchdoc alih-alih mengambil sudut pandang yang general, mereka lebih memilih sudut pandang dari kaca mata ibu-ibu dan anak anak. Dari preskpektif orang yang tempat bermainnya terancam hilang, orang yang akan kehilangan suraunya, sekolahnya dan lain-lain. Dari akan muncul suatu kesimpulan yang menyebutkan kalau dia (orang-orang korban gusuran tadi) adalah satu dari sekian banyak orang yang akan kehilangan masa lalunya karena penggusuran.
Dalam hal ini terdapat pedoman umum bila tiap manusia punya sifat kemalaikan dalam kepala masing-masing. Saat membicaran orang di posisi lemah, maka nurani kita akan memihak. Lantas akan melakukan refleksi diri bagaimana kalau hal itu terjadi pada kita?
Mas panca selanjutnya mendapat pertanyaan, bagaimana cara membuat film yang bagus. Ia menjawab Pertama, documenter adalah film yang menangkap realitas social. Hal yang membuatnya lebih adalah pemaknaanya. Unsur Substansi dalam karya film dokumenter menjadi penting untuk disampaikan sehingga dengan kehadirannya hal yang tidak menarik jadi menarik, hal yang general jadi memiliki makna lebih dalam (karena menggunakan human example)
Sementara secara teknis: film dokumenter adalah bisnis audio visual. Maka saat bicara tentang audio maka Jangan lupakan unsur audio tersebut oleh orang yang sedang melakukan proses produksi. Jangan sampai kita mematikan suara yang sebetulnya penting. Mas panca menyebutkan dalam dunia sinematgrafi ini disebut dengan sound athmoshpere atau natural sound. Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya suara suara yang mengiringi suatu peristiwa. Misalnya suara teriakan mahasiswa saat sedang ada demonstrasi atau suara bajai.di tengah kemacetan kota. Suara-suara Itulah yang dapat menghidupkan suasana. Selain itu sarannya, jangan sampai kebablasan. Karena niatnya berusaha untuk Menjaga mood, maka digelontorkan musik dari awal sampai akhir hingga menghilangkan substansi dari film itu sendiri.
Unsur Proximity
Watchdoc, dianggap berhasil karena memerhatijan unsur Proximity dalam karya-karyanya. unsur Proximity yaitu hal-hal yang diperbincangkan dalam sebuah film lantas menjadi hidup di sekitar kita. bila tak ada unsur proximity, jangan jangan tak ada yang nonton film kita karena bisa jadi kita memproduksi film dokumenter hanya untuk diri sendiri. Di dalamnya ada jawaban yang dibutuhkan oleh kelompok sasaran. Dengan begitu bukan film yang mencari penonton tapi penonton yang mencari film untuk memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi.
Sebagai contoh, Orang yang punya masalah dengan penggusuran, maka ia akan mencari film Jakarta unfair. Contoh lain orang yang punya masalah dengan ekspasi moderenisasi pada masyarakat adat akan, maka ia akan mencari jawabannya dalam film samin semen.
Saking pentingnya unsur proximity, watchdoc menerapkannya dengan ketat dalam produksi film yang mereka buat. Point besar dari unsur ini adalah terdapat sebuah Pertanyaan besar, Film ini ditujukan buat siapa?
Terakhir film itu seperti anak sendiri. Kita memperlakukannya dengan penuh kasih sayang. Saking sayangnya sampai bersikap egois. kita menganggap semua unsur penting sehingga dijejalkan semua dalam sebuah film. Mas panca menyarakan, kita harus mampu mengontrol hati dan pikiran. Jika memang suatu film dirasa terlalu panjang maka lebih baik dibuat seri. Dengan begitu film dokumenter akan tetap fokus dan konsisten atas isu yang sampaikannya.
Itulah hal-hal yang bisa saya ambil dadi web binary tersebut. terima kasih banyak atas ilmu yang telah dibagikan. Sangat bermanfaat buat pemula yang baru belajar membuat documenter seperti saya. semoga setelah web binar tersebut saya bisa terus belajar dan mengembangkan diri dalam pembuatan film doumenter.
btw buat kawan-kawan yang ingin share soal dokumenter dapat kunjungan ke youtube saya di channel Docu Bandung. Sampai jumpa di sana ya
Komentar