SAJAK SIRKUS MAINAN

sirkus macam apa pula
yang sedang aku saksikan ini
ketika komedi putar digulirkan
badut badut kegirangan rebutan peran
ada yang sibuk jumpalitan cari perhatian
ada yang berjingkrakan main tipuan.

Lalu aku ternganga,
Sambil berteriak, “gila”
Karena melihat Para tukang cari muka didaulat jadi raja
Bebek bebeknya ikut naik tahta
Mereka Memonopoli kekuasaan dalam azas perkoncoan
Segala kebijakan diatur sesuai dengan kebutuhan
Bila ia Cuma menyangkut soal alakadarnya boleh dijalankan
Bila ia berpotensi menimbulkan masalah
harus segera diberangus dan dihentikan

“Ah gila”, kata ku lagi
inilah kekuasaan jual beli
Sangat sangat menyebalkan
ia memerintah tanpa martabat dan harga diri
yang ada cuma hitungan hitungan untung rugi

lalu aku melihat pertunjukan makin membosankan
Demi tuhan Para elit tidak bermain apik
Karena kritik ditanggapi dengan represi
Bukan dengan dialog dan diskusi
Tangan tangan kekuasaan yang siap meninju
Kembali Mengingatkan ku pada tabiat orde yang dulu.

Sementara Pemilik sirkus ternyata sama saja
Karena pijakan nalarnya
Tidak berpihak pada kebenaran tapi pembenaran

aku tak tahu apakah ia buta atau pura pura buta
lantaran segala kemunafikan dilegalkan asal menguntungkan
sementara kejujuran dijauhi dan dimusuhi
lantaran dianggap menggangu keamanan

oh sirkus ku sirkus mainan
badut badut makin rakus melahap segala perabotan
oh b sirkus ku sirkus mainan
para penonton di bodohi dengan tipuan dan ancaman
oh sirkus ku sirkus mainan
jumpalitan liar diatas panggung pertunjukan
oh sirkus ku sirkus mainan
betapa pongah mereka memberaki kepala ku dan kepala mu kawan
oh sirkus ku sirkus mainan
kalau mereka dengan arogan membawakan kita penindasan
kita dengan elegan membawakan mereka : perlawanan