KAWAN WIDYATAMA MENGAGITASI APATISME MENUJU AKTIVISME



Artikel ini diterbikan juga oleh harian Media Indonesia (artikel yang saya posting ini adalah versi artikel yang belum diedit oleh redaksi MI)

Oleh Suguh Kurniawan*

Tidak dapat dimungkiri apatisme dikalangan mahasiswa sudah memasuki fase paling memrihatinkan. Keengganan mahasiswa dalam menyikapi masalah masalah sosial membuat kampus kehilangan fitrah pengabdiannya pada masyarakat. Alih alih mencari solusi, mahasiswa lebih mendahulukan ego intelektualitas mereka untuk menjadi yang terbaik secara akademik. Sebagian menjadi kutu kutu buku yang autis, sebagian lagi menjadi tukang tukang nyontek yang munafik. Bila perkuliahan usai, kampus kering dari isu isu pergerakan karena pembicaraan mahasiswa hanya berkisar soal sex, fun, food dan fasion. Jelas ini adalah penghianatan intelektual sekaligus “bunuh diri sosial” dihadapan rakyat.

Menyikapi keprihatinan diatas, pada 5 oktober 2009 berdiri Kesatuan Aksi Mahasiswa Universitas Widyatama disingkat KAWAN Widyatama. Kelompok yang berawal dari sering nangkringnya beberapa mahasiswa di kawasan universitas widyatama Bandung ini, kemudian bergulir pada kesamaan tujuan perjuangan untuk melakukan perubahan dikalangan mahasiswa. Istilah kawan sendiri dipilih sebagai simbol persahabatan, persaudaraan dan kekeluargaan antar mahasiswa. Nama nama seperti Dhiora bintang, Khaerul Muslim, Muhamad Wildan, Sari Endah Novianti dan Suguh Kurniawan merupakan penggagas berdirinya kelompok ini.

Sebagai kelompok non struktural yang tidak terikat dengan birokrasi Pemerintahan Mahasiswa atau unit kegiatan kampus (UKM) , Kawan Widyatama memposisikan diri sebagai lembaga sosial masyarakat. Karena itu gerakan Kawan menjadi sangat leluasa karena tidak diintervensi oleh kekuasaan ataupun materi. Kritik bisa dilakukan secara terang terangan karena tak sedikitpun memiliki potensi untuk cari muka pada lembaga penyelenggara pendidikan ataupun birokrat kampus (BEM).

Fokus utama gerakan KAWAN adalah mengagitasi mahasiswa untuk kritis dalam menyikapi masalah masalah sosial yang berkembang di dalam atau diluar kampus. Agitasi berarti “membangkitkan perhatian (to excite) atau mendorong (stir it up)”. istilah ini lebih cocok bila dibandingkan dengan istilah menyemangati karena mahasiswa butuh pressure lebih guna membangkitkan kesadaran sosial mereka. Mereka memang di tuntut menjadi pintar sebagai bentuk tanggung jawab atas biaya perkuliahan yang telah dibayar, tapi ketimbang pintar, mereka juga dituntut untuk bisa bersikap benar. Karena Kepintaran tanpa diiringi kebenaran hanya akan melahirkan bandit bandit intelek baru lima sepuluh tahun mendatang.

Upaya nyata pengagitasian tersebut adalah dengan melaksanakan diskusi rutin, penyebaran buletin, penelitian ilmiah dan penyampaian opini di blog kawan-widyatama.blogspot.com yang kontennya sarat dengan isu isu sosial. Selain itu KAWAN Widyatama akan menyelenggarakan sekolah alternatif untuk masyarakat kurang mampu disekitar kampus.

Fokus kedua adalah melakukan advokasi atas ketidakpuasan mahasiswa Universitas Widyatama terhadap pelayanan kampus. Melalui divisi advokasi setiap mahasiswa memiliki kebebasan untuk menyampaikan pendapat mengenai kenyamanan fasilitas, kerumitan birokrasi akademik dan hambatan biaya perkuliahan. Dari advokasi yang dilakukan, diharapkan tidak ada lagi keluhan layanan kampus atau dana beasiswa yang salah sasaran.

Mimpi perubahan mentalitas mahasiswa atau pengabdian pada pada rekan rekan satu almamater bisa dikatakan tindakan utopis karena faktanya atapisme dikalangan agent of change sudah mencapai titik nadir. Namun bagi KAWAN selama gerakan yang dilaksanakan dalam koridor kebenaran dan hal itu membuktikan bahwa masih ada mahasiswa yang peduli, lebih baik disebut utopis dari pada apatis.

Mahasiswa adalah apa yang mereka perjuangkan bukan yang orang lain katakan. Tidak ada pilihan selain terus berjuang sampai menang atau sampai mati. Dengan melakukan hal demikian mahasiswa tidak lagi memiliki beban moral karena mereka telah lunas membayar hutang hutang intelektualnya.

*Koor. Div Agitasi dan Propaganda


sumber foto : http://4.bp.blogspot.com/_I4Yu0xU4j3Y/Sd-eC2Vfb-I/AAAAAAAAAb4/yZyoO_PavMQ/s400/Lawan.jpg

Komentar

Anonim mengatakan…
Perubahan tinggal kenangan bro..ak liat kawan kok mirip (sama) ama pers kampus yang ada di kampus kita ya?? kalau mirip (sama) begini..gimana mau melakukan perubahan? mending kalian merjer aja ama pers kampus itu biar lebih efisien hehe...

Postingan Populer